Learn from experience

BELAJAR.NET-"Life is a journey to be experienced, not a problem to be solved".

Grateful Every Time

BELAJAR.NET-"Do something today that your future self will thank you for".

the Road to Success

BELAJAR.NET-"Work hard in silence. Success be your noise"..

Learning Without Limits

BELAJAR.NET-"Don't stop learning because life doesn't stop teaching"

Focus on What you Want

BELAJAR.NET-"Your time is limited, so don't waste it living someone else's life".

Implementasi Open Journal System (OJS)

Sebelum memulai, pahami dulu sedikit alur proses penerbitan jurnal di OJS melalui gambar dibawah ini
Saya rangkum proses singkat yang biasanya berjalan pada sebuah ejournal adalah sebagai berikut :
  1. Author mendaftar akun dan menyerahkan/mensubmit artikel untuk dipublish
  2. Author dapat memoniitor, proses submit artikelnya, dari mulai file, review, revisi dan resubmit lagi
  3. Editor cek artikel masuk, mereview, bisa juga mengundang/memilih seorang reviewer untuk mereview
  4. Editor menerima hasil rekomendasi dari reviewer, jika ok bisa bisa lanjut, jika  tidak atau ada yang perlu ditambahkan kembalikan lagi ke author untuk di resubmit
  5. Editor melakukan submission editing dari mulai copyedit, format layout galleys, profread
  6. Editor buat issue (istilah mudahnya buat setelan volume jurnal, untuk edisi dan tahunnya), dan mengorganisasi daftar konten
  7. Editor merekam semua proses penerimaan artikel dari artikel masuk sampai artikel layak publish
  8. Jika semua siap maka editor dapat langsung melakukan proses publish dengan memilih issue dan tanggal terbit
  9. Setelah jurnal terpublish, kita dapat mendaftarkannya ke situs pengindex seperti OAI search engines, Google Scholar, Scopus, dsb.

Instalasi
Install OJS di server atau di hosting, untuk sistem minimal yang dibutuhkan :
To run OJS 2.x, your web server will need:
  • PHP 4.2.x or later (including PHP 5.x) with MySQL or PostgreSQL support
  • A database server: MySQL 4.1 or later OR PostgreSQL 8.0 or later
  • UNIX-like OS recommended (such as Linux, FreeBSD, Solaris, Mac OS X, etc.). OJS 2.0.2 and above supports Windows servers (including IIS).
Download versi terakhir dari OJS di https://pkp.sfu.ca/ojs/ojs_download/
1. Ekstrak file-file OJS ke lokasi yang dikehendaki dalam dokumen web direktori.
2. Cek file dan direktori berikut, harus rewritable (Chmod 755) :
– config.inc.php (opsional )
– publik
– cache
– cache/t_cache
– cache/t_config
– cache/t_compile
– cache/_db
3. Arahkan URL langsung ke direktori dimana anda menginstal OJS, otomatis akan diredirect wizard installer OJS
4. Local setting, pilih bahasa English dan bahasa Indonesia
5. File Settings otomatis, dan buat folder files di root direktori instalasi jurnal anda atau sesuaikan
6. Siapkan user password untuk administrator dan user dan nama database dimana OJS akan diinstal
7. Klik Install Open Journal Systems

Mengelola OJS dan contoh Bisnis Prosesnya
1. Sebagai seorang Administrator Journal (Journal manager)
1. Login
Login ke admin, masukkan username dan password,
2. Setting up konfigurasi situs ejournal pertama kali
Atur konfigurasi dari pengaturan situs utama untuk ejournal di Home > User > Site Administration > Site Settings, anda juga bisa mengatur bahasa yang ingin digunakan
3. Buat Jurnal Baru
Buat sebuah jurnal baru di Home > User > Site Administration > Journals > CREATE JOURNAL
4. Setup Jurnal Baru
Sekarang anda punya 1 jurnal baru, disini saya beri nama Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, langkah berikutnya adalah kita setup jurnal tersebut, Home > User Home > Journal Manager > pilih Setup, kita atur dari mulai
– Detail jurnal
– Poliicies / Peraturan jurnal
– Submissions
– Management
– Desain tampilan jurnal (header, logo, dsb)
Anda bisa atur dan isi sesuai kebutuhan pada jurnal anda, ke 5 langkah diatas harus anda setup
5. Tetapkan User Roles
Langkah berikutnya tetapkan User Role atau anda siapkan user untuk kita daftarkan ke masing-masing user level , yaitu
– Journal Managers
– Editors
– Section Editors
– Reviewers
– Authors
– Readers
– Subscription Managers
Caranya pilih Home > User Home > Journal Manager > Users > Create New User,
anda pilih save, dan ulangi langkah diatas untuk membuat user lainnya dan menetapkan rolenya.
sebagai contoh, saya mendaftarkan user admin untuk ke semua previllege role, maka tampilan main admin jurnalnya seperti dibawah
dari situ kita bisa melihat semua statistiknya untuk masing-masing roles, dari mulai jumlah submissions masuk, yang belum ditugaskan, yang sedang di review, yang sedang proses editing, yang terpublish, yang aktif, dll..

2. Sebagai seorang Author
1. Mendaftar ke jurnal, untuk mendapatkan username & password
Buka alamat situs ejournal, pilih jurnal yang diinginkan, klik Register pada menu dibawah jurnal
Akan muncul form isian, isi dengan lengkap, jangan lupa pada bagian Register as, centang sebagai Author, jangan Reader.
2. Submit Artikel
Setelah berhasil anda akan diarahkan ke user home, anda pilih New Submissions, akan muncul jendela baru, ada 5 langkah yang harus anda lalui ketika memulai submit artikel
Step 1, pada bagian start, centang semua pilihan submissions checklist, agar bisa melanjutkan, save anda continue
Step 2, upload submission file anda,
Step 3, masukkan detail meta data, anda diharuskan memasukkan detail author, dan juga judul artikel anda, dan abstraksi artikel.
Step 4, upload supplementary files, (optional)
Step 5, confirmation, anda pilih Finish Submissions
setelah itu anda menuju Active Submissions, disana anda dapat melihat status progress dari submission anda.

3. Sebagai seorang Editor
1. Membuat Volume Jurnal Baru (Issues)
Login sebagai seorang editor, kemudian klik menu User Home > Editor > Create Issue
Pada tab Create Issue masukkan informasi yang diinginkan, berikut gambar cover jurnal apabila ada. Kemudian simpan dengan menekan tombol Save,
Secara otomatis volume jurnal yang baru dibuat akan masuk kedalam list Future Issue, sekarang kita telah memiliki sebuah jurnal, tapi belum dipublish dan masih kosong belum ada isinya.

2. Mengecek, mereview dan mengedit Artikel/Submission
Untuk mengecek artikel/submission yang masuk,  pada Editor Home, pilih menu Unassigned
# Summary
klik pada judul artikel,pada bagian #1 Summary, assign/tugaskan seorang editor, bisa anda menambahkan diri anda sendiri
pada bagian ini jika artikel tidak disetujui, editor bisa mereject dan mengirimkan alasan notifikasi via email kepada author.
# Review
pada bagian ini seorang editor harus memilih seorang reviewer yang telah ditunjuk,
jika pada review oleh reviewer dinilai layak, dan oleh editor dinyatakan oke diterima, editor dapat membuat keputusan pada bagian Editor Decision pilih Accept Submissions, lalu klik Record, untuk merekam keputusan.
# Editing
pada bagian ini seorang editor dapat melakukan proses copyediting, schedulling, layout, proofreading
pada copyediting editor bisa mereview dan mengedit metadata
pada layout editor bisa menambahkan dan mengupload sebuah file galley, biasnya berbentuk pdf, agar bisa diakses dan didownload pada jurnal nantinya
pada scheduling, editor dapat merekam keputusan, kapan jadwal artikel untuk dipublikasikan, pada bagian ini kita coba masukkan ke volume jurnal (issues) yang sebelumnya telah kita buat, yaitu pilih Vol 5, No 2, (2014) dan klik Record untuk merekam keputusan.

3. Mempublish Issues Jurnal
Setelah kita mereview 1 artikel dan menyetujui untuk memasukannya ke dalam issues volume jurnal ” Vol 5, No 2, (2014)”, sekarang kita akan mempublisnya,
Kembali ke menu utama editor, Editor Home > pilih Future Issues > klik pada judul issues yang ingin di publish
Klik Publish Issue
Berhasil dipublish, sekarang kita cek hasilnya di halaman depan website jurnal kita.
Tampilan halaman depan

Tampilan isi volume jurnal (daftar isi jurnal)

Tampilan detail artikel jurnal

Tampilan contoh file Galley format pdf
Dengan mempelajari dan mengerjakan masing-masing tugas dari user roles diatas, kita akan cepat memahami business process dari Open Journal System, tentunya itu juga akan mempermudah kita dalam mengelola dan mengimplementasikannya.
Sebagai tambahan karena banyak yang bertanya, tempat atau web hosting yang bagus untuk bisa menginstall dan menjalankan OJS ini, saya sarankan anda membeli & menyewa paket hosting disini karena sudah terbukti dapat menjalankan OJS dengan lancar dan banyak fitur-fitur unggulan yang ditawarkan pada hostingnya. Termasuk fitur Softaculous, dengan menggunakan Softaculous installer anda dapat dengan mudah menginstall OJS hanya dengan 1, 2x  klik saja. Terakhir semoga artikel tentang OJS diatas dapat bermanfaat. Salam.
Credit : Sumber > https://andykamto.com

Cara Mudah Mendapatkan Domain GRATIS Check this Out

BELAJAR.NET - Hai sahabat Blogger dimana pun anda berada, pasti banyak sahabat bertanya-tanya bagaimana sih Cara Mendapatkan Domain (TLD) Secara Gratis ??

Pasti Bingung Kan ??


Nah Kali ini mimin ingin mengajarkan kepada Pengunjung Semua Bagaimana Cara Mendapatkan Domain secara Gratis. Sebenarnya yang Bersifat kita harus membayar banyak tapi kalau ada yang Gratis Ngapain harus yang berbayar >


Nah Langsung Saja sahabat ikuti Cara dibawah ini :


Pertama Sahabat harus mempunyai Blogspot yang nantinya akan kita Migrasi Ke TLD.



  • Pertama Masuk Ke Alamat Website Frenom : Klik Disini
Berikut tampilannya :




  • Kemudian Teman-Login bagi yang sudah Punya Akun. Bagi yang belum punya silahkan Register bisa Juga Langsung Masukkan Menggunakan Akun Facebook Teman-teman.

Jika suda Berhasil Login Maka Akan Tampil Seperti dibawah ini :




  • Nah di dalam Coloum yang sudah disediakan Silahkan Teman-teman masukkan Nama Domain teman-teman. terserah teman-teman mau masukkan apa saja : 
Jika teman-teman sudah memasukkan Domain teman-teman akan tampil seperti dibawah ini :

  • Nah Jika Nama Domain yang teman-teman masukkan tidak digunakan atau sudah ada yang membuatnya akan muncul sebelah kana Tanda "Get in Now".  
  • Silahkan teman-teman Pilih domain yang tersedia "tk" "ml" "ga" "cf"
  • kemudian teman-teman Klik pada tulisan "Get in Now". tersebut 
Kemudian Akan diminta teman-teman mengisi Formulir data diri teman-teman.

Harap Memasukkan DNS yang diberikan Oleh Freenom ; Contoh : 80.80.80.80
                                                                                                            80.80.81.81

paling ujung Terlihat masa lamanya Domain Free. silahkan pilih yang 12 Bulan. Biar waktunya Lebih Lama :

Dan kemudian Record dan pilih pada Halaman My Domain pada Headbar atas. dan akan tampil seperti ini :



  • Kemudian Klik pada Bagian "Manage Domain" dan akan terlihat seperti ini :
  • Kemudian Klik Pada Manage Frenoom DNS  Untuk Menyetel beberapa Komponen CNAME
Seperti ini tampilannya :


  • Isi pada bagian IP sama seperti diatas : 

Cuma Sampai disini Penjelasan cara mendapatkan Domain Gratis, pada bagian selanjutnya akan mimin ajarkan bagaimana Cara Mengganti dari Blogspot ke domain yang telah kita daftarkan tadi.

Semoga Bermanfaat teman-teman.
Jika Punya Pertanyaan silahkan Komentar dibawah :)

Daftar Adsense Melalui Blogspot

BELAJAR.NET - Sebelumnya teman-teman ubah dulu bahasa Blognya ke dalam Bahasa Inggris, agar Logo "Penghasilan Adsense" terlihat Kemudian Ikuti Cara Berikut :


  • Jika tombol Mendaftar Adsense telah bisa ditekan. Lakukan pendaftaran. Gambarnya seperti dibawah ini. 




  • Ada tiga tahap melakukan pendaftaran Adsense melalui blogspot. Dilangkah pertama Anda akan diberi pilihan menggunakan akun email seperti yang sedang digunakan, atau menggunakan email lain. Silahkan pilih Ya, Gunakan (email Anda). 





  • Tahap kedua, hanya menjabarkan informasi tentang blog Anda. Pilih bahasa yang Anda gunakan di blog Anda, lalu klik Lanjutkan




  • Tahap ketiga dan terakhir adalah formulir permohonan. Isi semua pilihan, mulai Negara atau wilayah, Zona waktu dan Jenis akun (personal atau bisnis). Pilih sesuai pilihan yang ada dan paling sesuai dengan Anda. sementara untuk keterangan pribadi, usahakan isi dengan keterangan Asli, Nama, Alamat, Kota, Provinsi, Kode Pos dan Telepon, setelah itu tekan Kirim Permohonan Saya



Kini formulir Adsense Anda telah dikirim ke Google. Tunggu 1 kali 24 jam atau paling lama 1 minggu untuk mendapatkan jawaban.Terima kasih
loading...

Contoh Permohonan Beasiswa

                                                                                                           









                                                                                                                                                                          Jakarta, 25 Juli 2017
Nomor               : Istimewa                                                                     Kepada Yth
Lampiran          : 1 (satu) Berkas                                                             Bapak Gubernur
Hal                   : Permohonan Bantuan Dana Pendidikan                         c/q  Biro Istimewa/Komisi Beasiswa
                                                                                                            Jakarta
                                                                                                            di-
                                                                                                                        Tempat

Asssalamualaikum   Wr…….Wb….
Dengan hormat,
            Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
            Nama                               : ISiswanto
            Nim                                  : 2708595847484949
            Tempat  /TGL Lahir       : jakarta/00000000
            Pekerjaan                         : Mahasiswa
            Fakultas/ Jurusan          : .....................................
Univ / Institute            : ......................................
Alamat                         : ..................................
Alamat Asal                 : ..........................................

Dengan ini mengajukan permohonan kepada Bapak agar sudi kiranya memberikan Bantuan Dana Pendidikan kepada Saya dalam rangka menyelesaikan Pendidikan yang sedang saya tempuh di SESUAIKAN.
Sebagai Bahan Pertimbangan Bapak, turut saya lampirkan sebagai berikut :
1.       Surat Aktif Kuliah
2.       Foto copy Slip SPP
3.       Foto copy KTM
4.       Foto copy KTP
5.       Curriculum Vitae
6.       Surat Keterangan Kurang Mampu Dari Keuchik Gampong
7.       Surat Keterangan Yatim Piatu
8.       Foto copy Rekening Bank  Atas Nama Pribadi
9.       Foto copy Kartu Keluarga Nasional
10.   Foto copy KHS terakhir/ Transkrip nilai ( DiLegalisir )
11.   Pas foto 3 x 4 ( warna) 1 Lembar

Demikianlah surat permohonan ini saya perbuat, besar harapan saya semoga Bapak dapat mengabulkan permohonan saya dan atas perhatian Bapak saya ucapkan terima kasih.


                                                                                          Wassalam
                                                                                             Pemohon





                                                                                      ( SESUAIKAN )
loading...

Resume Landasan Sosial Budaya

BAB V
LANDASAN SOSIAL BUDAYA

           
Sumber. Google-image
Sosial budaya merupakan bagian hidup manusia yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari. Setiap kegiatan manusia hampir tidak pernah lepas dari unsur sosial budaya. Sebab sebagian terbesar dari kegiatan manusia dilakukan secara kelompok. Pekerjaan di rumah, di kantor, di perusahaan, di perkebunan, di bengkel, dan sebagainya, hampir semuanya dikerjakan oleh lebih dari seorang. Ini berarti unsur sosial ada pada kegiatan-kegiatan itu. Selanjutnya tentang apa yang dikerjakan dan cara mengerjakannya serta bentuk yang diinginkan merupakan unsur dari satu budaya. Membenahi kebun di rumah misalnya, dikerjakan oleh pembantu dibayah arahan ibu rumah tangga, bertujuan agar kebun itu bersih dan indah. Ini merupakan suatu budaya. Alat untuk bekerja dan cara mengerjakan dengan baik juga merupakan suatu budaya.
            Sosial mengacu kepada hubungan antarindividu, antarmasyarakat, dan individu dengan masyarakat. Unsur sosial ini merupakan aspek individu secara alami, artinya aspek itu telah ada sejak manusia dilahirkan. Karena itu, aspek sosial melekat pada diri individu yang perludikembangkan dalam perjalanan hidup peserta didik agar menjadi matang. Di samping tugas pendidikan mengembangkan aspek sosial, aspek itu sendiri sangat berperan dalam membantu anak dalam upaya mengembangkan dirinya. Maka segi sosial ini perlu diperhatikan dalam proses pendidikan.
            Bagaimana dengan aspek budaya? Sama halnya dengan sosial, aspek budaya inipun sangat berperan dalam proses pendidikan. Malah dapat dikatakan tidah ada pendidikan yang tidak dimasuki unsur budaya. Materi yang dipelajari anak-anak adalah budaya, cara belajar mereka adalah budaya, begitu pula kegiatan-kegiatan mereka dan bentuk-bentuk yang dikerjakan juga budaya. Dengan demikian budaya tidak pernah lepas dari proses pendidikan itu sendiri.
            Bab ini membahas landasan sosial budaya dalam pendidikan. Uraiannya diatur secara berturut-turut dan (1) sosiologi dan pendidikan, (2) kebudayaan dan pendidikan, (3) masyarakat dan sekolah, (4) masyarakat indonesia dan pendidikan, dan (5) implikasi konsep pendidikan.
  1. Sosiologi dan pendidikan
Ada sejumlah definisi tentang sosiologi, namun walaupun berbeda-beda bentuk kalimatnya, semuanya memiliki makna yang mirip. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok dan struktur sosialnya. Jadi, sosiologi mempelajari bagaimana manusia itu berhubungan satu dengan yang lain dalam kelompoknya dan dan bagaimana susunan unit-unit masyarakat atau sosial di suatu wilayah serta kaitannya satu dengan yang lain.
Sosiologi mempunyai ciri-ciri sebagai uraian berikut:

  1. Empiris, adalah ciri utama sosiologi sebagai ilmu. Sebab ia bersumber dan diciptakan dari kenyataan yang terjadi di lapangan.
  2. Teoretis, adalah peningkatan fase penciptaan tadi yang menjadi salah satu bentuk budaya yang bisa disimpan dalam waktu lama dan dapat diwariskan kepada generasi muda.
  3. Komulatif, sebagai akibat dari perciptaan terus-menerus sebagai konsekuensi dari terjadinya perubahan di masyarakat, yang membuat teori-teori itu akan berkomulasi mengarah kepada teori-teori yang lebih baik.
  4. Nonetis, kerena teori itu menceritakan apa adanya tentang masyarakat beserta individu-individudi dalamnya, menilai apakah hal itu baik atau buruk.
Sejalan dengan lahirnya pemikiran tentang pendidikan kemasyarakatan, maka pada abaad ke-20 sosiologi memerankan peranan penting dalam dunia pendidikan. Dalam bab landasan sejarah telah dijelaskan bahwa akibat aliran liberalisme dan positivisme manusia di dunia tidak pernah merasa hidup damai, yang merangsang munculnya aliran kemasyarakatan dalam pendidikan. Aliran ini berusaha membuat manusia bisa merasa tenang melalui pendidikan. Ini berarti proses pendidikan harus diubah.
            Pendidikan yang diinginkan oleh aliran kemasyarakatan ini ialah proses pendidikan yang bisa mempertahankan dan meningkatkan kesehatan hidup dalam pergaulan manusia. Untuk mewujutkan cita-cita pendidikan sangat membutuhkan bantuan sosiologi. Konsep atau teori sosiologi memberi petunjuk kepada guru-guru tentang bagaimana seharusnya mereka membina para siswa agar memreka memiliki kebiasaan hidup yang harmonis, bersahabat, dan akrab sesama teman. Para guru dan pendidik lainnya akan menerapkan konsep sosiologi dilembaga pendidikannya masing-masing.
            Salah satu bagian sosiologi yang dapat dipandang sebagai sosiologi khusus adalah sosiologi pendidikan. Sosiologi pendidikan ini membahas sosiologi yang terdapat pada pendidikan. Wuradji (1988) menulis bahwa sosiologi pendidikan meliputi: (1) interaksi guru-siswa, (2) dinamika kelompok di kelas dan di organisasi intra sekolah, (3) struktur dan fungsi sistem pendidikan, dan (4) sistem-sistem masyarakat dan pengaruhnya terhadap pendidikan.
            Sosiologi dan sosiologi pendidikan saling terkait. Mari kita lihat bagaimana bagian-bagian sosiologi memberi bantuan kepada pendidikan dalam wujud sosiologi pendidikan. Pertama-tama adalah tentang konsep proses sosial, yaitu suatu cara berhubungan antarindividu atau antarkelompok atau individu dengan kelompok yang menimbulkan bentuk hubungan tertentu. Proses sosial atau sosialisasi ini menjadikan seseorang atau kelompok yang belum tersosialisasi atau masih rendah tingkat sosialnya menjadi tersosialisasi atau sosialisasinya semakin meningkat. Dia atau mereka semakin kenal, semakin akrab, lebih mudah bergaul, lebih percaya pada pihak lain, dan sebagainya.
            Proses sosial dimulai dari interaksi sosial dan dalam proses sosial itu selalu terjadi interaksi sosial. Interaksi dan proses sosial didasari oleh faktor-faktor berikut:
1.      Imitasi
2.      Sugesti
3.      Identifikasi
4.      Simpati
Proses sosial bisa terjadi karena salah satu dari faktor di atas atau gabungan beberapa daripadanya.
Imitasi atau peniruan bisa bersifat positif dan bisa pula bersifat negatif. Kalau anaknya meniru orangtuanya atau gurunya berpakaian rapi, maka anak ini sudah mensosialisasi diri secara positif baik terhadap orang tuanya maupun terhadap gurunya. Tetapi kalau anak meniru orang-orang lain meminum minuman keras, maka ia melakukan sosialisasi negatif, ia masuk kekelompok orang-orang yang minum minuman keras.
Sugesti akan terjadi kalau seorang anak menerima atau tertarik pada pandangan atau sikap orang lain yang berwibawa atau berwewenang atau mayoritas. Sugesti ini memberi jalan bagi anak itu untuk mensosialisasi dirinya. Namun kalau anak terlalu sering mensosialisasi lewat sugesti dapat membuat daya berpikir yang rasional terhambat.
Seorang anak dapat juga mensosialisakikan dirinya lewat indentifikasi. Ia berusaha atau mencoba menyamakan dirinya dengan orang lain, baik secara sadar maupun dibawah sadar. Seorang anak bisa saja mengidentifikasi gurunya dalam lompat tinggi sebab guru itu juara dalam lompat tinggi. Atau anak lain akan mengidentifikasi guru pitri yang cantik. Anak ini ingin secantik gurunya, paling sedikit dalam caranya berdandan.
Simpati adalah faktor terakhir yang membuat anak mengadakan proses sosial. Simpati akan terjadi manakala seseorang merasa tertarik kepada orang lain. Faktor perasaan memegang peranan penting dalam simpati. Sebab itu hubungan yang akrap perlu dikembangkan antara guru dengan peserta didik agar simpati itu mudah muncul, sosialisasi mudah terjadi, dan anak-anak akan tertib mematuhi peraturan-peraturan kelas dalam belajar.
Keempat faktor tersebut diatas yang mendasari sisialisasi anak-anak adalah merupakan suatu tingkatan keterlibatan hati anak-anak dalam mengadakan proses sosial. Hati mereka paling terlibat adalah pada faktor terakhir yaitu simpati. Proses sosial ini ada kalanya disebabkan atau didasari oleh salah satu atau beberapa faktor itu, tetapi sering pula terjadi didasari oleh keempat faktor itu secara berturut-turut mulai dari imitasi sampai dengan simpati.

Untuk memudah terjadi sosialisasi dalam pendidikan, maka guru perlu menciptakan situasi, terutama pada dirinya sendiri, agar faktor-faktor yang mendasari sosialisasi itu muncul pada diri anak-anak. Begitu halnya dengan kondisi kelas, perlu dibina dengan baik agar sosialisasi anak-anak tidak terhambat.

Coleman (1984) menulis bahwa suatu yang terpenting fungsi sekolah ialah memberikan dan membangkitkan kebutuhan sosial dan rekreasi. Kebutuhan rekreasi di sini membuat anak-anak merasa gembira, antusias, dan tidak merasa dipaksa datang kesekolah. Perasaan seperti ini bertalian erat dengan perasaan sosial. Sudah tentu hal ini membuat mereka senang dan puas belajar disekolah. Untuk Melanjutkan Klik http://irmansiswantoaceh.blogspot.co.id/2015/12/lanjutan-resume-landasan-sosial-budaya.html
View My Stats
loading...

Lanjutan Resume Landasan Sosial Budaya

Sumber, Google-Image
Lanjutan >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Dalam proses sosial terdapat interaksi sosial, yaitu sustu hubungan sosial yang dinamis. Interaksi sosial akan terjadi apabila memenuhi dua syarat sebagai berikut:
1.      Kontak sosial
2.      Komunikasi 
Baik kontak sosial maupun komunikasi dapat menghasilkan interaksi sosial yang positif dan dapat pula negatif. Hal ini bergantung kepada hasil akhir dari interaksi sosial itu.
Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu: Untuk membuka wawasan secara Luas Klik http://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/cobaBK
1.      Kontak antarindividu. Misalnya anak dengan ibu rumah tangga, siswa dengan guru atau siswa dengan siswa di sekolah.sudah tentu kontak-kontak ini memiliki maksud-maksud tersendiri, seperti minta penjelasan sesuatu, bertanya tentang suatu hal, belajar bersama, dan sebagainya.
2.      Kontak antara individu dengan kelompok atau sebaliknya. Contohnya ialah seorang remaja ingin ikut perkumpulan sepak bola, seorang guru mengajar di kelas, pengurus BP3 mendatangi kepala sekolah un tuk keperluan tertentu, dan sebagainya.
3.      Kontak antarkelompok, misalnya rapat orang tua sisiwa dengan guru-guru, dua perkumpulan sosial bernegosiasi untuk mengatasi kenakalan remaja, dua kelompok kesenian merencanakan main bersama disuatu daerah, dan sebagainya.
Komunikasi adalah proses penyampaian pikirandan perasaan seseorang kepada orang lain atau sekelompok orang. Ada sejumlah alat yang dapat dipakai mengadakan komunikasi. Alat-alat yang dimaksud adalah:
1.      Melalui pembicaraan, dengan segala macam nada seperti berbisik-bisik, halus, kasar, dan keras bergantung kepada tujuan pembicaraan dan sifat orang yang berbicara.
2.      Melalui mimik, seperti raut muka, pandangan dan sikap.
3.      Dengan lambang, contohnya ialah bicara isyarat untuk orang-orang tuna rungu, menempelkan telunjuk didepan mulut, menggelengkan kepala, menganggukkan kepala, membentuk huruf O dengan jari tangan, dan sebagainya.
4.      Dengan alat-alat, yaitu alat-alat elektronik, seperti radio, televisi, telepon, dan sejumlah media cetak seperti buku, majalah, surat kabar, brosur, dan sebagainya.
Keempat alat komunikasi itu dapat dipakai dalam pendidikan. Namun perlu dipilih agar cocok dengan materi yang dipelajari anak-anak dan dengan cara mempelajarinya.
Sesudah mempelajari syarat-syarat interaksi sosial, mari kita lihat bentuk-bentuk interaksi sosial itu, yaitu sebagai berikut:
1.      Kerja sama, misalnya kerja sama dalam kelompok belajar pada anak-anak, kerja sama antarguru-guru, guru-guru dengan para orang tua siswa, dan sebagainya.
2.      Akomudasi, ialah usaha untuk meredakan pertentangan, mencari kestabilan, serta kondisi berimbang di antara para anggota. Contohnya ialah hasil kompromi antarsiswa dalam menentukan tujuan daerah karyawisata.
3.      Asimilasi atau akulturasi, ialah usaha mengurangi perbedaan pendapat antaranggota serta usaha meningkatkan persatuan pikiran, sikap, dan tindakan dengan memperhatikan tujuan-tujuan bersama. Demokrasi dalam pendidikan pakaian seragam, dan perlaukuan sama di sekolah adalah upaya memperlancar  asimilasi dalam dunia pendidikan. Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya akulturasi yaitu:
a.       Toleransi
b.      Menghargai kebudayaan orang lain
c.       Sikap terbuka
d.      Demokrasi dalam banyak hal
e.       Ada kepentingan yang sama
4.      Persaingan, sebagai bentuk interaksi sosial yang negatif. Misalnya persaingan untuk mendapatkan nilai akademik tertinggi dan persaingan dalam perbagai perlombaan. Kadang-kadang persaingan dapat juga meningkatkan daya juang seseorang. Namun, persaingan dalam pendidikan lebih banyak negatifnya daripada positifnya.
5.      Pertikaian, adalah proses sosial yang menunjukkan pertentangan atau komflik satu dengan yang lain. Banyak hal yang dapat menimbulkan komflik seperti perbedaan kepentingan, kebudayaan, dan pendapat. Dapat juga disebabkan karena perbedaan tingkat sosial, atau karena rasa iri dan cemburu. Sekolah seharusnya berusaha meniadakan sumber-sumber pertentangan ini.
Kini mari kita lanjutkan dengan pembahasan tentang kelompok sosial. Sebagaimana kita ketahui bahwa manusia itu merupakan suatu individu dan sekligus bagian dari masyarakat. Sebagai suatu individu, ia merupakan satu kesatuan yang utuh serta bersifat unik. Di samping itu ia juga merupakan bagian dari masyarakat, ia merupakan makhluk sosial. Ia selalu mencari orang atau orang-orang lain untuk diajak berteman. Ini membuktikan ia sebagai makhluk sosial.
Kelompok sosial berarti himpunan sejumlah orang, paling sedikit dua orang, yang hidup bersama, karena cita-cita yang sama. Ada beberapa persyaratan untuk terjadinya kelompok sosial, yaitu:
1.      Setiap anggota meiliki kesadaran sebagai bagian dari kelompok.
2.      Ada interaksi atau hubungan timbal balik antara anggota.
3.      Mempunyai tujuan yang sama.
4.      Membentuk norma yang mengatur ikatan kelompok.
5.      Terjadi struktur dalam kelompok yang membentuk peranan dan status sebagai dasar kegiatan dalam kelompok.
Dalam dunia pendidikan kelompok sosial ini bisa berbentuk kelompok personalia sekolah, kelompok guru, kelompok siswa, kelas, subkelas, kelompok belajar di rumah, dan sebagainya.
Dalam kelompok sosial dibedakan antara kelompok primer dan skunder. Kelompok primer akan terjadi manakala hubungan antaranggota cukup erat, kenal, dan akrab satu dengan yang lain. Pada umumnya jumlah anggota kelompok ini kecil, misalnya kelas dan kelompok belajar di rumah. Sedangkan kelompok skunder adalah kelompok yang anggotanya cukup banyak sehingga sering mereka tidak kenal satu dengan yang lainnya. Contoh kelompok skunder adalah doden-dosen suatu perguruan tinggi yang besar, dan beberapa organisasi profesi.
Ada istilah lain yang berhubungan dengan kelompok sosial, yaitu kelompok formal dan kelompok informal. Dikatakan kelompok formal sebab kelompok itu memiliki urutan-urutan yang jelas yang sengaja diciptakan untuk menegakkan kelompok itu. Sebaliknya kelompok informal adalah kelompok yang tidak punya peraturan seperti itu. Mereka berkelompok karena kepentingan yang sama ditempat yang sama. Kelompok-kelompok dalam dunia pendidikan pada umumnya bersifat formal.
Berbeda dengan kelompok-kelompok sosial yang sifatnya terutama adalah kerumunan yang sifatnya tidak teratur. Dalam dunia pendidikan jarang terjadi kerumunan, sebab hampir semua kegiatannya direncanakan sejak awal. Namun hal itu kadang-kadang juga bisa terjadi, seperti ada orang luar yang mencopet di halaman sekolah dan tertangkap, akan mengundang kerumunan anak-anak untuk mengetahuinya.
Setiap kelompok sosial memiliki dinamikanya sendiri-sendiri, yang disebut dinamika kelompok. Dinamika ini bermanfaat bagi setiap kelompok untuk memajukan kelompoknya. Ada dua teori yang dipakai untuk meningkatkan prodiktivitas kelompok sosial, yaitu: (wuraji, 1988 dan sudardja, 1988).
1.      Teori Struktural Fungsional
2.      Teori Konflik
Masing-masing akan dijelaskan pada bagian berikut.
Teori Struktural Fungsional memanfaatkan struktur dan fungsi untuk meningkatkan produktivitas kelompok. Yang dimaksud dengan struktur ialah bagian-bagian kelompok dengan peranan dan posisinya masing-masing. Tiap-tiap bagian itu memiliki fungsi sendiri-sendiri. Bila struktur itu disempurnakan dan fungsinya ditingatkan atau diintensifkan, maka diyakini kerja kelompok akan menjadi lebih baik yang membuat produktivitasnya menjadi meningkat. Teori ini dapat diaplikasikan di sekolah atau di kantor pendidikan dalam rangka meningkatkan prestasi kerja para personalia pendidikan.
Teori konflik menggunakan prinsip-prinsip pemaksaan dalam melakukan perbaikan atau perubahan kelompok sosial. Misalnya agar dosen-dosen beramai-ramai meneruskan ke S2 atau S3, maka diadakan peraturan yang menyatakan dosen paling sedikit tamat S2. Begitu pula dengan pengumuman bagi siswa yang belum melunasi SPP tidak boleh ikut ujian. Sama halnya dengan teori strukturan fungsional, teori inipun kemudian dikembangkan menjadi teori radikal. Artinya perubahan-perubahan dalam kelompok sosial dilakukan secara radikal. Yang memegang kekuasaan melakukan perubahan ialah kelompok kecil yang elit yang ada di kelompok sosial itu.
di samping struktur, fungsi, dan tekanan yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam kelompok, seperti diuraikan di atas, masih ada beberapa faktor yang merupakan kekuatan-kekuatan dalam kelompok yang menimbulkan dinamika kelompok. Kekuatan-kekuatan yang dimaksud adalah:
1.      Tujuan kelompok. Bila tujuan berubah atau sulit dicapai, maka dinamika kelompok akan mucul.
2.      Pembinaan kelompok. Pembinaan berarti membuat sesuatu agar lebih baik atau berubah dari keadaan semula. Hal ini jelas dapat mengganggu kestabilan kelompok.
3.      Rasa persatuan dalam kelompok. Sikap seperti ini biasanyamemberi dorongan untuk meningkatkan aktivitas kelompok. Misalnya ingin menjadi kelompok terbaik.
4.      Iklim kelompok. Iklim atau suasana kelompok yang kondiktif akan membawa ketenangan dan meningkatkan prestasi. Sebaliknya iklim kelompok yang tidak baik, iri dan banyak permusuhan misalnya, akan membuat kelompok menjadi rusak serta menurunkan prestasi.
5.      Efektivitas kelompok. Makin efektif suatu kelompok makin meningkat produktivitasnya.


Berbicara tentang dinamika kelompok, maka perlu diketahui tentang istilah dinamika yang stabil. Dinamika yang baik ialah dinamika yang stabi. Sebab bila suatu kelompok disebut dinamis bisa saja menjurus ke hal-hal yang negatif, seperti menggoyahkan persatuan dan kesatuan, menggoyahkan kepemimpinan, demonstrasi oleh yang tidak sepakat dengan hal-hal yang baru, dan sebagainya. Sebaliknya stabil juga tidak baik, sebab suatu kelompok sosial mencerminkan stasis, mempertahankan status quo, dan anti perubahan. Artinya kelompok ini berusaha maju mengikuti zaman atau mengantisipasi perkembangan ilmu dan teknologi dengan tetap memperhatikan kestabilan kelompok. Wuradji (1988) menyebutkan tiga prinsip yang melandasi kestabilan kelompok, yaitu integritas, ketenangan, dan konsensus.