Learn from experience

BELAJAR.NET-"Life is a journey to be experienced, not a problem to be solved".

Grateful Every Time

BELAJAR.NET-"Do something today that your future self will thank you for".

the Road to Success

BELAJAR.NET-"Work hard in silence. Success be your noise"..

Learning Without Limits

BELAJAR.NET-"Don't stop learning because life doesn't stop teaching"

Focus on What you Want

BELAJAR.NET-"Your time is limited, so don't waste it living someone else's life".

Showing posts with label Perkembangan. Show all posts
Showing posts with label Perkembangan. Show all posts

Perkembangan Kepribadian



Sumber Gambar:http://wapannuri.com/
1. PERKEMBANGAN

a) Pengertian Perkembangan
Obyek psikologi perkembangan adalah perkembangan manusia sebagai pribadi. Para ahli psikologi juga tertarik akan masalah seberapa jauhkah perkembangan manusia tadi dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat (Van den Berg, 1986; Muchow, 1962).namun perhatian psikologi perkembangan yang utama tertuju pada perkembangan manusianya sebagai person, dan masyarakat merupakan tempat berkembangnya person tadi.
Pengertian perkembangan menunjuk pada suatu proses kearah yang lebih baik atau sempurna dan tidak begitu saja dapat di ulang lagi. Perkembangan menunjuk ada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat di putar kembali (Werner, 1969).
Perkembangan juga berkaitan daengan belajar khususnya mengenai isi proses perkembangan, apa yang berkembang berkaitan dengan perilaku belajar. Dengan demikian perkembangan dapat diartikan sebagai proses yang kekal dan tetap yang menuju kea rah suatu organisasi pada tingkat intergrasi yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan, pemasakan dan belajar. Suatu devinisi yang relevan yang dikemukakan oleh Monks sebagai berikut : Perkembangan psikologis merupakan suatu proses yang dinamis. Dalam proses tersebut sifat individu dan sifat lingkungan menentukan tingkah laku apa yang akan menjadi actual dan terwujud. 

Contoh Perkembangan :
1. Tingginya badan pada diri seseorang.
2. Berkembangnya daya pikir seseorang, yaitu dari masa kanak-kanak menjadi dewasa.
3. berkembangnya teknologi-teknologi canggihdi seluruh dunia.
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957) sebagai berikut : Perkembangan sejalan dengan prinsip ortho genetic, bahwa perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan dimanadiferensiasi, artikulasi, dan integrasi, meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi itu diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak, bahawa dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagian-bagiannya menjadi semakin nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan.
Pada anak prasekolah dan taman kanak-kanak tampak adanya diskontinuitas, sedang pada kelompok umur yang lebih tinggi sampai dengan mahasiswa menunjukkan kontinuitas.
Menurut Nagel (1957) Perkembangan merupakan pengertian dimana terdapat struktur yang terorganisasikan dan mempunyai fungs-fungsi tertentu, o;eh karena itu bilamana terjadi perubahan struktur baik dalam organisasi maupun da;am bentuk, akan mengakibatkan perubahan fungsi.
Menurut Schneirla (1957), Perkembangan adalah perubahan-perubahan progesif dalam organisasi organisme, dan organisme inidilihat sebagai system fungsional dan adaptif sepanjang hidupnya. Perubahan-perubahan progresif ini meliputi dua faktor yakni kematangan dan pengalaman.
Spiker (1966), Mengemukakan dua macam pengertian yang harus dihubungkan dengan perkembangan yaitu :

1. Ortogenetik, yang berhubungan dengan perkembangan sejak terbentuknya individu yang baru dan seterusnya sampai dewasa.
2. Filogenetik, yakni perkembangan dari asal usul manusia sampai sekarang ini. Perkembangan perubahan fungsi sepanjang masa hidupnya menyebabkan perubahan tingkah laku dan perubahan ini juga terjadi sejak permulaan adanya manusia, jadi perkembangan ortogenetik ,engarah ke suatu tujuan khusus sejalan dengan perkembangan evolusiyang mengarah kepada kesempurnaan manusia.
Bijou dan Baer (1961) Mengemukakan perkembangan psikologis adalah perubahan progesif yang menunjukkan cara organisme bertingkah laku dan berinteraksi dengan lingkungan. Interaksi yang dimaksud ini disisni adalah apakah suatu jawaban tingkah laku akan diperlihatkan atau tidak,tergantung dari perangsang-perangsang yang ada di lingkungannya.
Rumusan ini lain tentang arti perkembangan yang dikemukakan oleh Libert, Paulus, dan Strauss (Singgih, 1990:31) yaitu bahwa Perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu ssebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungan. Istilah perkembangan lebih dapat mencerminkan sifat-sifat yang khas mengenai gejala-gejala psikologis yang menampak. Perkembangan dapat juga dilikiskan debagai suatu proses yang kekal dan tetap yang menuju kearah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan proses pertumbuhan, kematangan, dan belajar (Monks, 1984:2) 
b) Tugas-tugas Perkembangan
Perkembangan merupakan proses yang menggambarkan perilaku kehidupan sosial psikologi manusia padapasisi yang harmonisdi dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas dan komplek. Oleh Havighurst perkembangan tersebut dinyatakan sebagai tugas yang harus di pelajari, dijalani, dan dikuasai oleh setiap individu dalam perjalanan hidupnya, atau dengan perkataan lain perjalanan hidup manusia ditandai dengan berbagai tugas perkembangan yang harus di tempuh.pada jenjang kehidupan remaja, seseorang telah berada pada posisi yang cukup kompleks, dimana ia telah banyak menyelesaikan tugas-tugas perkembangan, seperti misalnya, mengatasi sifat tergantung pada orang lain, memahami norma pergaulan dengan teman sebaya, dan lain-lain. Dengan demikian para remaja menjalani tugas mempersiapkan diri untuk dapat hidup dewasa, dalam arti mampu manghadapi masalah-masalah, bertindak dan bertanggungjawab sendiri. Oleh karena itu, tugas perkembangan pada masa remaja ini di pusatkan pada upaya untuk menanggulangi sikap dan pola perilaku kekanak-kanakan 
Tugas-tugas perkembangan tersebut oleh Havighurst dikaitkan dengan fungsi belajar, karena pada hakikatnya perkembangan kehidupan manusia dipandang sebagai upaya untuk mempelajari norma kehidupan dan budaya masyarakat agar ia mampu melakukan penyesuaian diri dengan baik dan didalam kehidupan nyata.
Oleh karena itu, jenis tugas perkembangan remaja itu pada dasarnya mencakup segala persiapan diri untuk memasuki jenjang dewasa, yang intinya bertolak dari tugas perkembangan fisik dan tugas perkembangan sosio-psikologis. Havighurst (Garrison, 1956:14-15) mengemukakan 10 jenis tugas perkembangan remaja, Yaitu :
1. Mencapai hubungan dengan teman lawan jenisnya secara lebih memuaskan dan matang.
2. Mencapai perasaan seks dewasa yang diterima seacara sosial.
3. Menerima keadab badannya dan menggunakannya secara efektif.
4. mencapai kebebasan emosianal dari orang dewasa.
5. Mencapai kebebasan ekonomi.
6. Memilihdan menyiapkan suatu pekerjaan.
7. Menyiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga.
8. Mengembangkan keterampilan dan konsep intelektual yang perlu bagi warga Negara yang kompeten.
9. Menginginkan dan mencapai tingkah laku yang bertanggung jaawab secara social
10. Mencapai suatu perangkat nilai yang digunakan sebagai pedoman tingkah laku.
Tugas-tugas tersebut pada dasarnya tidak dapat terpisahkan secara pilah, karena remaja itu adalah pribadi yang utuh. Dilihat dari perkembangan kehidupan secarta menyeluruh, pertumbuhan dan perkembangan dimasa remaja relatif berjalan secara singkat. Hal ini dapat bertambah sulit bagi remaja yang sejak masa anak-anak telah memiliki konsep yang mengagungkan penampilan diri pada waktu dewasa nanti. Oleh karena itu, tidak sedikit remaja bertingkah kurang baik dan kurang tepat. 
c) Hakekat Perkembangan. 
Kalau kita perhatikan segala sesuatu yang berada di sekitar kita, baik kehidupan manusia, binatang, flora, fauna maupun benda-benda anorganing, kita akan melihat satu hal yang abadi, yaitu selalu adanya perubahan. Segalanya selalu berubah, lambat atau cepaat, berulud penyusutan, pertumbuhan maupun perkembangan, menurut sifat dan kodratnya masing-masing. Semuanya berubah, tidak satupun yang kekal abadi kecuali ketidakabadian itu sendiri.
Hal ini berlaku juga dalam menghadapi pertumbuhan pemuda, secara psikhophisis. Aspek-aspek yang berkembang dari kehidupan manusia, yaitu pada hakekatnya manusia adalah makhluk yang hidup dalam keadaan :
1. Psikhophisis, yang berarti manusia adalah makhluk yang hidup dalam kesatuan dua, secara jasmaniah dan rohaniah.
2. Sosioindividuil, yang berarti manusia adalah makhluk yang hidup dalam kesatuan dua, social dan individual. 
3. Culturilreligious, yang berarti manusia adalah makhluk yang hidup dalam kesatuan dua, dicipta (oleh Maha Pencipta) dan mencipta (kebudayaan).
Semua sifat itu dan semua aspek tersebut berkembang seluruhnya secara simultan selama mendapat kesempatan dan sejauh masih memungkinkan, menurut irama variasi dan isinya sendiri-sendiri. 
d. Beberapa Teori Proses Perkembangan
Teori pertama yang tertua adalah yang diajukan oleh seorang psikolog Jerman yang bernama JOHANN FRIEDERISCHE HERBART berpendapat bahwa terjadinya perkembangan adalah oleh karena adanya unsur-unsur yang berasosiasi, sehingga sesuatu yang semula bersifat simple (unsure yang sedikit) makin lama makin banyak dan kompleks. Herbart berpendapat demikian, karena teorinya bahwa anak baru lahir keadaan jiwanya masih bersih. Sejak alat inderanya dapat menangkap sesuatu yang datang dari luar, maka alat indera itu mengirimkan gambar atau tanggapan ke dalam jiwanya. Makin banyak tangkapan, makin banyak pula tanggapan.
Teori kedua GESTALT ( WILHWLM WUNDT) berpendapat bahwa proses perkembangan bukan berlangsung dari sesuatu yang komkpleks, melainkan berlangsung dari sesuatu yang bersifat global (menyeluruh tetapi samara-samar)ke makin lama makin dalam keadaan jelas, nampak bagian-bagian keseluruhan itu.
Teori ketiga JAMES MARK BALDWIN berpendapat bahwa, proses perkembangan itu adalah proses sosialisasi dari sifat individualis. Dalam bentuk imitasi yang berlangsung dengan adaptasi dan seleksi. Adaptasi dan seleksi berlangsung atas dasar hokum efek (law of effect) tingkah ;laku pribadi seseorang adalah hasil peniruan (imitasi)
Teori keempat adalah teori Freudism (SIGMUND FREUD) dalam mengemukakan teorinya, ia menggunakan sebagai contoh :”Pada masa bayi, manusia belum bermoral kemudian sudah memiliki moral secara heterogen, dan akhirnya memiliki moral dengan norma yang ditetapkan sendiri secara autonom.” Proses pemilikan moral dari heterogen ke moral autonom ini disebut internalisasi. Sebab norma moral tersebut ditentukan sendiri oleh manusoia dengan menggunakan factor internnya.