Learn from experience

BELAJAR.NET-"Life is a journey to be experienced, not a problem to be solved".

Grateful Every Time

BELAJAR.NET-"Do something today that your future self will thank you for".

the Road to Success

BELAJAR.NET-"Work hard in silence. Success be your noise"..

Learning Without Limits

BELAJAR.NET-"Don't stop learning because life doesn't stop teaching"

Focus on What you Want

BELAJAR.NET-"Your time is limited, so don't waste it living someone else's life".

Showing posts with label Pragmatis. Show all posts
Showing posts with label Pragmatis. Show all posts

Pengertian Teori Koherensi, Korespodensi dan Pragmatis

Teori Koherensi (Konsisten)

Yang dimaksud dengan teori koherensi ialah bahwa sesuatu pertayaan dianggap benar 

Bila pernyataan itu bersifat koheren dan konsisten dengan pertanyaan-pertanyataan sebelumnya yang dianggap benar. Seperti contoh yang dijelaskan diatas. Atau contoh lain dalam materi geografi dijelaskan bahwa bumi ini bulat. Pernyataan ini benar sebab pernyataan dahulu juga menyebutkan hal yang sama.

Picture by : Belajar.NET

Teori Korespodensi (pernyataan Sesuai Kenyataan)

Teori kedua tentang kebenaran adalah teori korespodensi dengan tokoh utamanya  Bertrand Russel (1872-1970). Menurutnya pernyataan dikatakan benar bila materi pengetahuan yang akan dikandung pernyataan tersebut saling berkesesuaian dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut (Idrus, 2009). Contohnya ialah apabila ada seorang yang mengatakan bahwa Ibukota Inggris adalah London, maka pernyataan itu benar, sedangkan apabila dia mengatakan bahwa Ibukota Inggris adalah Jakrta maka pernyataan itu salah.

Teori Pragmatis (kegunaan di Lapangan)

Tokoh utama dalam teori ini adalah Charles S. Pierce (1839-1914). Teori ini disandarkan pada teori Pragmatisme. Penganut teori ini menyatakan bahwa kebenran suatu pernyataan diukur dengan kriteria “apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis?” artinya suatu pernyataan dikatakan benar jika konsekuensi dari pernyataan tersebut memiliki kegunaan praktis dalam kehidupan manusia, secara sederhana dapat dikatakan bahwa sesuatu akan dianggap benar jika hal itu memang memilki kegunaan praktis dalam kehidupan manusia (Idrus 2009.

Sebagai contoh, suatu teori tentang kemiskinan yang menyatakan bahwa taraf hidup masyarakat dapat ditingkatkan jika memenag teori tersebut setelah diaplikasikan memang nyata dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin sebagaimana yang diteorikan.