Learn from experience

BELAJAR.NET-"Life is a journey to be experienced, not a problem to be solved".

Grateful Every Time

BELAJAR.NET-"Do something today that your future self will thank you for".

the Road to Success

BELAJAR.NET-"Work hard in silence. Success be your noise"..

Learning Without Limits

BELAJAR.NET-"Don't stop learning because life doesn't stop teaching"

Focus on What you Want

BELAJAR.NET-"Your time is limited, so don't waste it living someone else's life".

Tsunami Aceh, Peringatan 9 Tahun Tsunami Aceh

Peringatan 9 Tahun Tsunami Aceh . 26 Desember 2004 - 26 Desember 2013

Pengertian Metodologi Studi Islam

1.    Pengertian Metodologi Studi Islam
            Metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk memcapai tujuan (dalam ilmu pengetahuan dsb). Atau cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
            Metode juga dapat diartikan sebagai cara yang paling cepat dan tepat dalam melakukan sesuatu. Studi mengandung arti memahami, mempelajari, mengkaji dan meneliti. Penelitian atau riset adalah suatu metode studi yang dilakukan seorang melalui peyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoreh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut. Sebagian ulama' mendefinisikan islam sebagai:
            "Wahyu allah yang disampaikan kepada nabi muhammad saw. sebagaimana terdapat dalam al-qur'an dana as-sunnah , berupa undang-undang serta aturan-aturan hidup sebagai petunjuk bagi seluruh manusia untuk mencapai kesejahteraan dan kedamaian hidup di dunia dan akhirat."
            Metode berasal dari dua perkataan yaitu meta yang artinya adalah melalui dan hodos yang berarti jalan atau cara. Dapat disimpulkan bahwa metode adalah suatu jalan atau cara yang dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Adapun istilah metodologi berasal dari kata metoda dan logi. Logi berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti akal atau ilmu. Jadi metodologi artinya ilmu tentang jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.
            Ada pula yang mengatakan bahwa metode adalah suatu cara untuk menemukan, menguji, dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin ilmu tersebut. Ada pula yang mengatakan metode adalah suatu jalan untuk mencapai suatu tujuan,
            Jalan untuk mencapai tujuan itu bermakna ditempatkan pada posisinya sebagai suatu cara untuk menemukan, menguji dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan ilmu atau tersistematisasikannya suatu pemikiran.
            Metodologi studi islam adalah suatu kajian atas seperangkat konsep-konsep tentang paradigma, pendekatan dan metode yang dipergunakan untuk mengkaji dan meneliti islam sebagai obyek studi.
            Istilah metodologi studi islam digunakan ketika seorang ingin membahas kajian- kajian seputar ragam metode yang biasa digunakan dalam studi islam. Metodologi studi islam mengenal metode- metode itu sebatas teoritis. Seseorang yang mempelajarinya juga belum menggunakannya dalam praktik. Ia masih dalam tahap mempelajari secara teoritis bukan praktis.
BAB II
PEMBAHASAN
PENDEKATAN TEOLOGI DALAM STUDI ISLAM

A.    Defenisi Teologi
             Teologi berasal dari bahasa Yunani theos, yang berarti “Tuhan” dan logia, “kata-kata, ucapan”, atau wacana-wacana yang berdasarkan nalar mengenai agama spiritualitas dan Tuhan. Dengan demikian, teologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan  keyakinan beragama.
            Sebagaimana dilihat dari pengertian diatas teologi membahas tentang dasar-dasar ajaran agama, maka dalam bahasa arab ajaran-ajaran dasar tentang agama disebut usul al-din, ajaran-ajaran dasar agama disebut juga aqa’id yang artinya keyakinan-keyakinan.
            Teologis normative dalam memahami agama secara harkiah dapat diartikan sebagai upaya memahami agama dengan menggunakan kerangka ilmu ketuhanan yang bertolak dari suatu keyakinan bahwa wujud nyata dari suatu keagamaan dianggap sebagai yang paling besar dibandingkan dengan yang lainnya.
            Pendekatan teologi dalam pemahaman keagamaan adalah pendekatan yang menekankan pada bebtuk forma atau simbol-simbol keagamaan yang masing-masing bentuk forma atau simbol-simbol keagamaan tersebut mengklaim dirinya sebagai yang paling benar sedangkan aliran yang lainnya salah. Aliran teologi yang satu begitu yakin dan fanatik bahwa fahamnyalah yang paling benar sedangkan faham yang lainnya salah, sehingga memandang orang lain keliru, sesat, kafir, murtad dan seterusnya.





Beberapa istilah kunci dalam Teologi Islam yaitu, tauhid, kalam, dan Aqidah
A.      TAUHID
*  Defenisi Tauhid
          Tauhid berasal berasal dari bahasa arab dari kata wahada, yuwahhidu, tauhid, asal arti tauhid ialah mengesakan, maksudnya mengi’tiqodkan bahwa Allah adalah Esa.
* Lahirnya Tauhid sebagai Komponen Ilmu
          Sumber Ilmu adalah Al-Qur’an dan hadist yang dikembangkan dengan dalil-dalil aqal disuburkan denganpola fikir filsafat dan unsur-unsur lainnya sekitar dua abad setelah wafatnya Rasulullah SAW.
          Menurut Muhammad Amin dalam bukunya islam dan faktor-faktor yang melatar belakangi lahirnya ilmu tauhid ada dua yaitu:
·    Faktor eksternal
Yang datangnya dari dalam diri sendiri, misalnya:
a.       Al-Qur’an, disamping berisi ketauhidan, kenabuan dan sebagainya.
b.       Pada mulanya, keimanan umat umat islam tidak dipermasalahkan secara mendalam, tetapi setelah nabi wafat dan umat islam telah bersentuhan dengan kebudayaan asing mereka baru mengenal, dan merasa penting untuk memperdalam ilmu tauhid.
c.       Masalah polotik terutama tentang khilafah menjadi faktor pula dalam kelahiran ilmu tauhid.
·    Faktor Eksternal
          Faktor yang datangnya dari luar kalangan islam seperti pola pikir ajaran agama lain yang masuk ke ajaran islam


B.       Kalam

  1. Pengertian Ilmu Kalam
            Menurut Ibnu Khaldun, sebagai mana dikutip A. Hanafi bahwa ilmu kalam adalah “ilmu yang berisikan alasan-alasan yang mempertahankan kepercayaan-kepercayaan. Iman dengan menggunakan dalil-dalil fikiran dan berisi bantahan-bantahan terhadap orang yang menyelewengkan dari kepercayaan aliran golongan, salaf dan sunnah’.
            Selain itu ada pula yang mengatakan bahwa ilmu kalam ialah ilmu yang membicarakan bagaimana menetapkan kepercayaan-kepercayaan keagamaan dengan bukti-bkti yang meyakinkan. Di dalam ilmu ini dibahas tentang cara ma’rifah (mengetahui secara mendalam) tentang sifat-sifat Allah dan para rasulNya dengan menggunakan dalil yang pasti untuk mencapai kehidupan abadi. Ilmu ini termasuk induk ilmu agama dan paling utama dan paling mulia, karena berkaitan dengan Zat Allah dan para RasulNya.

C.  Aqidah

  1. Pengertian Aqidah
            Aqidah kepada Islamiyyah adalah ilmu kepada Allah, para  MalaikatNya,  kitab-kitabNya, para Rasulnya hari akhir kepada Qoda dan Qodar baik dan buruk keduanya dari Allah.
            Sedangkan pengertian aqidah/iman : aqidah adalah ajaran tentang keimanan terhadap keesaan Allah iman artinya: Percaya disebut juga Aqoid atau aqidah segala yang berhubungan dengan kepercayaan disebut dengan iman, iman itu sejenis ibadah yang dilakukan dengan hati, dengan ringkas dapat dikatakan tempat iman itu ada di dalam hati.
v  Ruang Lingkungan Aqidah/Iman meliputi:
1.      Iman kepada Allah
2.      Iman kepada Malaikat Allah
3.      Iman kepada Kitab-kitab Allah
4.      Iman kepada Nabi dan Rasul Allah
5.      Iman kepada Hari Akhir
6.      Iman kepada Qodo dan Qodar
            Dalam hadist riwayat Muslim dinyatakan bahwa iman itu memiliki 60 sampai 70 cabang, dan cabang yang paling tinggi kualitasnya adalah ikrar. Ikrar dari  Syahadat tauhid ini memiliki arti sesembahan yang hak selain Allah dalam Syahadat ia memiliki dua rukun.
1.      An-Nafyu atau peniadaan (Lailaha) yakni membatalkan syirik dengan segala bentuk dan mewajibkan kekafiran terhadap segala apa yang disembah selain Allah.
2.      Al-Isbat atau penetapan bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah dan mewajibkan pengamalan sesuai konsekuensinya.

D.    ALIRAN-ALIRAN TEOLOGI ISLAM
a.    Khawarij
Secara etimologis katakhawarij berasal dari bahasa Arab, yaitu khuraja yang berarti keluar, muncul, timbul, atau memberontak. Ini yang mendasari Syahrastani untuk menyebut khawarij terhadap orang yang memberontak imam yang sah. Berdasarkan pengertian etimologi ini pula, khawarij berarti setiap muslim yang ingin keluar dari kesatuan umat Islam.
Adapun yang dimaksud khawarij dalam terminologi ilmu kalam adalah suatu skte/kelompok/aliran pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar meninggalkan barisan karena ketidaksepakatan terhadap keputusan Ali yang menerima arbitrase (tahkim), dalam perang Siffin pada tahun 37 H/648 M, dengan kelompok bughat (pemberontak) Muawiyah bin Abi Sufyan perihal persengketaan khilafah.
Doktrin Teologi  aliran Khawarij adalah :
Ø Mudah mengkafirkan orang yang tidak segolongan dengan mereka walaupun orang itu adalah penganut agama islam.
Ø Islam yang benar adalah Islam yang mereka pahami dan amalkan, sedangkan Islan sebagaimana yang dipahami dan diamalkan golongan lain tidak benar.
Ø Orang-orang Islam yang tersesat dan menjadi kafir perlu dibawa kembali ke Islam yang sebenarnya, yaitu Islam seperti yang mereka pahami dan amalkan.
Ø Karena pemerintahan dan ulama yang tidak sefaham dengan mereka adalah sesat, maka mereka memilih imam dari golongan mereka sendiri, yakni imam dalam arti pemuka agama dan pemuka  pemerintahan.
Ø Mereka bersifat fanatik dalam faham dan tidak segan-segan menggunakan kekerasan dan membunuh untuk mencapai tujuan mereka.

b.  Murji’ah
Nama Murji’ah diambil dari kata irja atu arja’a yang bermakna penundaan, penangguhan, dan pengharapan. Kata arja’a mengandung pula arti memberi harapan kepada pelaku dosa besar untuk memperoleh ampunan Allah. Selain itu, arja’a berarti pula meletakkan dibelakang atau mengemudikan, yaitu orang yang mengemudikan amal dari iman. Oleh karena itu Murji’ah artinya orang yang menunda penjelasan kedudukan seseorang yang bersengketa, yakni Ali dan Muawiyah serta pasukannya masing-masing ke hari kiamat kelak.
Doktrin-doktrin teologi Murji’ah :

  •    Iman adalah percaya kepada Allah dan rasulnya saja. Adapun amal atau perbuatan tidak merupakan suatu keharusan bagi adanya iman. Berdasarkan hal ini, seseorang tetap dianggap mukmin walaupun meninggalkan perbuatan yang difardukan dan melakukan dosa besar.
  •   Dasar keselamatan adalah iman semata. Selama masih ada iman di hati, setiap maksiat tidak dapat mendatangkan mudharat ataupun gangguan atas seseorang. Untuk mendapatkan pengampunan, manusia cukup hanya dengan menjauhkan diri dari syirik dan mati dalam keadaan akidah tauhid.

c.       Jabariyah
Kata Jabariyah berasal dari kata jabara yang berarti memaksa. Di dalam Al-munjid, dijelaskan bahwa Jabariyah berasal dari kata jabara  yang mengandung arti memaksa dan mengharuskannya melakukan sesuatu. Kalau dikatakan, Allah mempunyai sifat Al-Jabbar (dalam bentuk mublaghah), itu artinya Allah maha memaksa. Ungkapan al-insan majbur (dalam bentuk isim maf’ul) mempunyai arti bahwa manusia dipaksa atau terpaksa. Selanjutnya, kata jabara (bentuk pertama) setelah ditarik menjadi jabariyah (dengan menambah ya nisbah), memiliki arti suatu kelompok atau aliran (isme). Lebih lanjut Asy-Syahratsan menegaskan, bahwa faham al-jabr berarti menghilangkan perbuatan manusia dalam arti yang sesungguhnya dan menyandarkannya kepada Allah. Dengan kata lain, manusia mengerjakan perbuatannya dalam keadaan terpaksa.


Para pemuka Jabariyah beserta doktrin-doktrinnya :
Menurut Asy-Syahratsani, Jabariyah dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, ekstrim dan moderat. Di antara Jabariyah ekstrimadalah pendapatnya bahwa segala perbuatan manusia bukan merupakan pebuatan yang timbul dari kemauannya sendiri, tetapi perbuatan yang dipaksakan atas dirinya..
Diantara pemuka jabariyah ekstrim adalah:
1.         Jahm bin Sofwan
Pendapat Jahm yang berkaitan dengan teologinya adalah: Manusia tidak mampu untuk berbuat apa-apa. Surga dan neraka tidak kekal. Iman adalah ma’rifat atau pembenaran dalam hati. Kalam Tuhan adalah makhluk.
2.         Ja’d binDirham
Doktrin pokok ja’d secara umum sama dengan fikiran Jahm. Al-  Ghuraby menjelaskannya sebagai berikut: Al-Qur’an adalah makhluk. Allah tidak mempunyi sifat yang serupa dengan makhluk, sepeti berbicara, melihat, dan mendengar. Manusia terpaksa oleh Allah dalam segala-galanya.
Berbeda dengan Jabariyah ekstrim, Jabariyah moderat mengatakan bahwa Tuhan memang menciptakan perbuatan manusia, baik perbuatan jahat maupun perbuatan baik, tetapi manusia mempunyai efek untuk mewujudkannya.
Yang termasuk tokoh Jabariyah moderat berikut ini adalah:
1.        An Najjar Diantara pendapatnya adalah:

  • Tuhan menciptakan segala perbuatan manusia, tetapi manusia mengambil bagian atau peran dalam mewujudkan perbuatan-perbuatan itu.
  • Tuhan tidak dapat dilihat di akhirat.
2.       Adh-Dhirar
Doktrin-doktrinnya adalah:

  • Manusia tidak hanya dalang yang digerakkan oleh wayang.
  • Tuhan dapat dilihat diakhirat melalui indera keenam.

d.  Qadariyah
            Qadariyah berasal dari bahasa arab, yaitu dari kata qadara yang artinya kemampuan atau kekuatan. Adapun menurut pengertian terminologi, Qadariyah adalah suatu aliran yang percaya bahwa segala tindakan manusia tidak diintervensi oleh tuhan.
Aliran ini berpendapat bahwa tiap-tiap orang adalah pencipta bagi segala perbuatannya, ia dapat berbuat sesuatu atau meninggalkannya atas kehendaknya sendiri.
            Seharusnya, sebutan Qadariyah diberikan kepada aliran yang berpendapat bahwa qadar menentukan segala tinglah laku manusia, baik yang bagus maupun jahat. Namun, sebutan tersebut telah nelejat kaum sunni, yang percaya bahwa manusia mempunyai kebebasan berkehendak.
Doktrin-doktrin Qadariyah
Ø Mewujudkan tindakan manusia tanpa campur tangan tuhan.
Ø Manusia hidup mempunyai daya, ia berkuasa atas perbuatannya.
Ø Berhak mendapatkan pahala atas kebaikannya ysng dilakukannya dan berhak pula memperoleh hukuman atas kejahatan yang diperbuatnya.

e.       Mu’tajilah
            Secara harfiah, kata Mu’tajilah berasal dari kata i’tajala yang berarti berpisah atau memisahkan diri, yang berarti juga menjauh atau menjauhkan diri. Secara teknis, istilah murji’ah menunjuk pada dua golongan.
            Golongan pertama(selanjutnya disebut Mu’tajilah I) muncul sebagai respon politik murni. Golongan ini tumbuh sebagai kaum netral politik,khususnya dalam arti bersikap lunak da menandatangani pertentangan antara Ali bin Abi Thalib dan lawan-lawannya,terutama Mua’wiyah, Aisyah dan Abdullah bin Jubair’. Menurut seorang penulis,golongan inilah yang mula-mula disebut kaum Mu’tajilah karena mereka menjauhkan diri dari pertikaian masalah khilafah.
            Golongan kedua(selanjutnya disebut Mu’tajilah II) muncul sebagai respon persoalan teologis yang berkembang dikalangan Khawarij dan Murji’ah akibat adanya peristiwa tahkim. Golongan ini  muncul karena mereka berbeda pendapat dengan golongan Khawarij dan Murji’ah tentang pemberian status kafir kepada orang yang berbuat dosa besar.


DAFTAR PUSTAKA


  • Nata, Abudin, Metodologi Studi Islam, Raja Grafindo Persada. Jakarta,2011.
  • Hup/tsalatsin.Blogspot.com/2009/11/Sejarah munculnya teologi islam.Html.
  • Rozak, Abdul, Ilmu Kalam, Pustaka Setia, Bandung,2001.
  • Muhammad, Tengku, Ash-Shiddiqy,Hasbi, Ilmu Tauhid/Kalam,Pustaka Rezki Putra, Semarang, 2010.
  • Monang, Sori, Diktat Ilmu Tauhid

Beberapa Keistimewaan Malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar adalah Malam yang ditunggu-tunggu oleh semua Umat Muslim Di Dunia, Karena malam tersebut adalah malam lebih baik dari pada seribu bulan dan memiliki banyak keistimewaan lainnya:

I- Lailatul Qadar adalah waktu diturunkannya Al Qur’an

Ibnu ‘Abbas dan selainnya mengatakan, “Allah menurunkan Al Qur’an secara utuh sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah yang ada di langit dunia. Kemudian Allah menurunkan Al Qur’an kepada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- tersebut secara terpisah sesuai dengan kejadian-kejadian yang terjadi selama 23 tahun.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 403). Ini sudah menunjukkan keistimewaan Lailatul Qadar.

II- Lailatul Qadar lebih baik dari 1000 bulan

Allah Ta’ala berfirman,
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadar: 3). An Nakho’i mengatakan, “Amalan di lailatul qadar lebih baik dari amalan di 1000 bulan.” (Lihat Latho-if Al Ma’arif, hal. 341). Mujahid, Qotadah dan ulama lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan adalah shalat dan amalan pada lailatul qadar lebih baik dari shalat dan puasa di 1000 bulan yang tidak terdapat lailatul qadar. (Zaadul Masiir, 9: 191). Ini sungguh keutamaan Lailatul Qadar yang luar biasa.

III- Lailatul Qadar adalah malam yang penuh keberkahan.

Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhon: 3). Malam penuh berkah ini adalah malam ‘lailatul qadar’ dan ini sudah menunjukkan keistimewaan malam tersebut, apalagi dirinci dengan point-point selanjutnya.

IV- Malaikat dan juga Ar Ruuh -yaitu malaikat Jibril- turun pada Lailatul Qadar.

Keistimewaan Lailatul Qadar ditandai pula dengan turunnya malaikat. Allah Ta’ala berfirman,
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا
“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril” (QS. Al Qadar: 4)
Banyak malaikat yang akan turun pada Lailatul Qadar karena banyaknya barokah (berkah) pada malam tersebut. Karena sekali lagi, turunnya malaikat menandakan turunnya berkah dan rahmat. Sebagaimana malaikat turun ketika ada yang membacakan Al Qur’an, mereka akan mengitari orang-orang yang berada dalam majelis dzikir -yaitu majelis ilmu-. Dan malaikat akan meletakkan sayap-sayap mereka pada penuntut ilmu karena malaikat sangat mengagungkan mereka. (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 407)
Malaikat Jibril disebut “Ar Ruuh” dan dispesialkan dalam ayat karena menunjukkan kemuliaan (keutamaan) malaikat tersebut.

V- Lailatul Qadar disifati dengan ‘salaam’

Yang dimaksud ‘salaam’ dalam ayat,
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْر
“Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar” (QS. Al Qadr: 5) yaitu malam tersebut penuh keselamatan di mana setan tidak dapat berbuat apa-apa di malam tersebut baik berbuat jelek atau mengganggu yang lain. Demikianlah kata Mujahid (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 407). Juga dapat berarti bahwa malam tersebut, banyak yang selamat dari hukuman dan siksa karena mereka melakukan ketaatan pada Allah (pada malam tersebut). Sungguh hal ini menunjukkan keutamaan luar biasa dari Lailatul Qadar.

VI- Lailatul Qadar adalah malam dicatatnya takdir tahunan

Allah Ta’ala berfirman,
فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah” (QS. Ad Dukhan: 4). Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya (12: 334-335) menerangkan bahwa pada Lailatul Qadar akan dirinci di Lauhul Mahfuzh mengenai penulisan takdir dalam setahun, juga akan dicatat ajal dan rizki. Dan juga akan dicatat segala sesuatu hingga akhir dalam setahun. Demikian diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar, Abu Malik, Mujahid, Adh Dhohak dan ulama salaf lainnya.
Namun perlu dicatat -sebagaimana keterangan dari Imam Nawawi rahimahullah­ dalam Syarh Muslim (8: 57)- bahwa catatan takdir tahunan tersebut tentu saja didahului oleh ilmu dan penulisan Allah. Takdir ini nantinya akan ditampakkan pada malikat dan ia akan mengetahui yang akan terjadi, lalu ia akan melakukan tugas yang diperintahkan untuknya.

VII- Dosa setiap orang yang menghidupkan malam ‘Lailatul Qadar’ akan diampuni oleh Allah

Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 1901)
Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan bahwa yang dimaksud ‘iimaanan’ (karena iman) adalah membenarkan janji Allah yaitu pahala yang diberikan (bagi orang yang menghidupkan malam tersebut). Sedangkan ‘ihtisaaban’ bermakna mengharap pahala (dari sisi Allah), bukan karena mengharap lainnya yaitu contohnya berbuat riya’. (Lihat Fathul Bari, 4: 251)

Ya Allah, mudahkanlah kami meraih keistimewaan Lailatul Qadar dengan bisa mengisi hari-hari terakhir kami di bulan Ramadhan dengan amalan sholih.

Makanan Khas Aceh

Setiap Daerah memiliki ciri khas masing-masing, baik itu budaya adat istiadat dan Kulinernya.
Nah disini saya akan menunjukkan beberapa Makanan Khas Daerah Aceh.
1. Gule Sie Kameng ( Gulai Kambing )
     Disini dimana Daging Kambing dimasak dengan menggunakan bermacam Ragam Racikan dari ahlinya dan Dicampurkan dengan nangka yang masih muda, eeemmm nyammiiiii..

Masyarakat Aceh Lagi Masa Gulai Kambing

2. Pliek U.. (Patarana)
Kuwah Pli'u adalah makanan khas Aceh yang berbahan dasar ampas dari sisa perasan minyak kelapa tua. Bahan utama makanan ini adalah bungkil kelapa yang diparut yang bertujuan untuk membuang minyaknya. Setelah itu bahan makanan ini ditambahkan dengan daun dan buah melinjo serta chu (sejenis siput yang hidup di sungai). Dalam praktiknya, masyarakat Aceh juga menambahkan sayuran lain untuk masakan ini seperti kacang panjang, Gemino, pepaya muda dan nangka muda. Selain itu untuk menguatkan rasa, Asam sunti (belimbing wuluh yang dikeringkan setelah dikukus bersama garam) ditambahkan pula sebagai bumbu khasnya
  

 Nah Masih banyak Lhoo masakan khas lainnya .. tapi untuk sementara Cukup dua Dulu ya.. Sampai bertemu di Episode berkutnya......

Tips Cara Belajar yang Baik

BELAJAR.NET - Belajar merupakan hal yang sangat menyenangkan tetapi banyak juga bagi sebagian orang belajar adalah hal yang membosankan, apalagi belajar disekolah dengan mate pelajaran yang tidak disenangi atau gurunya tidak menyenangkan. Nah agar kita terbebas dari yang namanya belajar yang membosankan Ikuti Tips dibawah ini: 

1. Ciptakan suasana yang kondusif

Dalam belajar, kamu harus menciptakan suasana yang kondusif, nyaman dan tenang untuk belajar. Cara ini merupakan salah satu cara belajar yang baik karena bagaimanapun jika ingin materi yang kamu pelajari itu bener-bener masuk ke otakmu, kamu harus tenang dan dalam keadaan yang nyaman. Sehingga nggak mengganggu konsentrasi. Belajar di luar ruangan mungkin adalah pilihan yang cukup baik, karena selain lebih fresh, kita juga bisa lebih tenang dan nggak penat dalam belajar.
2. Lihat garis besarnya dahulu
Tips cara belajar yang baik dengan melihat garis besar materi. Jika membaca bahan pelajaran yang baru, jangan langsung menceburkan diri kedalamnya. Kamu bisa lebih meningkatkan pemahaman bila melihat sepintas garis besarnya. Lihatlah semua subjudul, keterangan gambar dan ringkasan yang ada. Jik membaca bacaan yang cukup panjang, maka bacalah dahulu kalimat pertama dari setiap paragrafnya.
3. Buatlah catatan intisari dari bahan pelajaran
Tips cara belajar dengan teknik meringkas intisari dari pelajaran. Kalau kamu meringkas materi dari setiap bahan pelajaran ke dalam sebuah catatan kecil, maka akan sangat membantumu mengingat bahan pelajaran itu. Pada saat kamu menulisnya, kamu pasti membaca materinya lagi, bener kan? Itu akan membuatmu cepat hafal materinya. Sebaiknya catatan itu ditulis kedalam buku kecil atau kertas yang bisa dibawa kemana-mana, sehingga bisa dibaca kapan dan dimanapun kamu berada. Tips Cara belajar yang baik bukan?
4. Berlatihlah tehnik kemampuan mengingat
Cara Belajar Yang Baik dengan teknik kemampuan mengingat. Agar lebih mudah kamu ingat sebaiknya materi yang akan kamu hafal itu diubah menjadi sebuah singkatan atau kata kunci (Mnemonics) dengan formulasi yang mudah diingat-ingat. Seperti MeJiKuHiBiNiU untuk singkatan-singkatan dari warna pelangi, yaitu Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila dan Ungu. Walaupun kamu jika menghafal langsung dalam 1 minggu sudah lupa, dengan menggunakan mnemonics seperti ini kamu bisa ingat sampai puluhan tahun lamanya.
5. Belajarlah dengan tekun dan rutin.
Tips cara belajar yang baik dan paling ampuh adalah dengan tekun dan rutin. Belajar tepat waktu dan serius juga sangat berpengaruh dalam peningkatan prestasi belajar, apabila kamu jarang belajar maupun  hanya belajar jika akan ada ulangan pasti prestasinya gak akan maksimal. Jadi belajarlah dengan tekun dan rutin selagi ada waktu untuk belajar. Juga jangan belajar dengan tergesa-gesa pada hari terakhir sebelum ulangan, cara belajar yang baik seperti itu hasilnya juga nggak akan maksimal.

Demikian tips cara belajar yang baik efektif dan efisien untuk anda coba, semoga sukses. 

Kamera Saku Berkualitas DSLR

BELAJAR.NET - Kamera digital yang bagus merek Sony. Kamera digital terbaik yang baru keluar Juni 2011 ini memang tidak berharga murah, karena lebih mahal dari rata-rata kamera jenis pocket atau kamera saku. Tapi banyak blogger-foto menilainya sebagai kamera digital berukuran mini (poket) terbaik, karena kualitas gambarnya setajam kamera tipe DSLR yang biasanya dipakai fotografer profesional. Nama kamera terbaru ini: Sony NEX-C3.
Jika pada umumnya kamera digital jenis pocket memiliki lensa tetap (fixed), kamera terbaru merek Sony ini bisa dipasangi (lepas-tukar) berbagai lensa zoom, termasuk lensa tele.

HASIL MENGGUNAKAN KIT

Kamera digital terbaik dan murah 2011 (termurah untuk jenis kamera saku dengan kualitas gambar setajam digital SLR).
Kamera Sony NEX C3 dengan fitur yang bagus ini dijual dengan harga $749 atau sekitar Rp6 jutaan, sudah termasuk sebuah lensa zoom 18-55mm dengan bukaan diafragma f/3,5-5,6.
Dari sekian banyak fitur dan kelebihan yang ditawarkan Sony NEX C3, beberapa di antaranya adalah:
  • 3D Sweep Panorama. Kemampuan untuk memotret gambar dengan angle (sudut) yang lebar, kemudian foto tersebut dapat dilihat di layar televisi tiga dimensi.
  • Tilt-able LCD. Layar monitor di punggung kamera digital poket ini dapat dibuka dan diubah arahnya. Fitur yang sangat membantu ketika fotografer harus mengambil foto dari sudut yang sulit, misalnya sejajar dengan tanah.
  • 16.2 MP Exmor™ Sensor with BIONZ™ Processor. Menghasilkan foto yang bagus, tajam, sekualitas jepretan kamera digital tipe SLR (DSLR).
  • Up to 5.5 Frames Per Second (fps). Fitur memotret non-stop hingga lima jepret perdetik. Kamera digital jenis poket jarang memiliki fasilitas ini, dan biasanya kalaupun ada, kecepatannya termasuk lambat.
  • Dust Protection. Fitur kamera digital yang bagus. Ketika kamera dimatikan, sistemnya akan bergetar untuk membersihkan debu yang menempel pada sensor kamera.
  • HD Video Recording. Kemampuan merekam gambar hidup (video) dengan kualitas besar (full HD 1080).

5 Tips Memotret Bunga



BELAJAR.NET - Bunga adalah salah satu obyek yang menarik untuk diambil gambarnya di dunia fotografi. Tak perlu menjadi fotografer profesional untuk bisa mendapatkan foto-foto bunga yang bagus. Tak perlu juga pergi jauh-jauh ke negara lain untuk mencari bunga yang indah.

Tipsnya sebagai berikut :
Cahaya 
Bagus tidaknya hasil foto bunga yang Anda bidik salah satunya bergantung pada faktor cahaya. Konon katanya waktu paling baik untuk memotret bunga adalah pada saat siang hari. Namun sebenarnya itu adalah waktu paling buruk karena cahaya matahari lagi kuat-kuatnya sehingga bisa mengaburkan hasil foto dan membentuk bayangan.
Sebaiknya Anda memotret bunga pada saat pagi hari atau sore hari ketika cahaya matahari tidak terlalu cerah, agar hasil foto bunga yang Anda ambil warnanya lebih keluar.

Titik Fokus
Tentukan titik fokus obyek yang Anda akan ambil, entah itu sekumpulan bunga berwarna-warni atau hanya setangkai bunga. Perhatikan bagian apa saja yang akan dimasukkan ke dalam frame Anda. Perhatikan juga background atau foreground obyek, jangan sampai ada hal-hal yang mengganggu. Jika background ataupun foreground obyek dirasa tidak menarik, lebih baik mencari titik fokus yang lain.

Jangan Goyang 
Kadangkala, secara tak sadar tangan sering goyang saat Anda tengah memotret. Walhasil hasil gambar ada yang kabur. Ini wajar-wajar saja. Untuk itulah, disarankan Anda memakai tripod untuk mengurangi sindrom tangan bergoyang sehingga gambar yang dihasilkan bisa terlihat lebih baik.

Sudut dan Jarak 

Jangan memotret bunga hanya dari satu sisi saja. Disarankan untuk berputar mengelilingi bunga tersebut dan tidak hanya diam di satu tempat. Coba juga mengambil foto obyek tersebut dengan berbagai sudut ketinggian, baik dari atas, sama, atau lebih rendah dari obyek. Perhatikan pula jarak Anda berdiri saat akan mengambil foto dengan obyek yang difoto.

Libatkan Obyek Lain 
Sebuah foto akan terlihat lebih hidup jika kita bisa mengambil obyek tersebut dengan frame-frame yang unik. Jadi jangan hanya memotret bunganya saja, tapi cari cara yang unik untuk memotret bunga tersebut. Misalnya dengan melibatkan obyek lain yang ada di sekitarnya seperti ranting anggur, serangga yang ada di bunga, sehingga hasil gambarnya lebih menarik.

Puisi Waktu yang Terbuang



BELAJAR.NET - Banyak orang mengatakan jika waktu dapat aku putar kembali maka aku akan memperbaiki semua kelalaian aku yang dahulu. memang terkadang kita tidak sadar betapa berharganya waktu. hari demi hari yang kita lalui begitu saja tidak memberikan manfaat untuk diri sendiri apalagi orang lain: 


Untuk kesekian kalinya aku menuliskan
Ungkapan para malaikat
Yang terbawa angin lautan
Saat matahari hendak tidur
Dalam pangkuan malam nan syahdu
Berkali kutulis, dan berkali pula kubuang
Jauh, hanyut bersama butiran ombak
Entah kemana perginya, aku tak peduli
Seperti tak peduliku pada cinta
Karena cinta tak pedulikanku
Seperti batu karang
Yang tak acuh pada debur ombak
Cintaku terbentur pahitnya kenyataan
Bahwa cinta bukan untukku, seperti katamu
Yang kini membuatku gila
Pada senja dan cahaya rembulan
Namun aku menemukan-Nya disana
Yang selama ini memberikanku lebih
Dari apa yang kuinginkan
Zikirku merentang jalan pada-Nya
Terang, dan di ujungnya berlabuh syurga
Cinta abadi yang kucari
Allah kucari cinta-Mu dalam sujudku

Kualitas Ibadah (Opini)

Waktu dan Kualitas Ibadah Kita

Oleh Said Marwan Saleh

“BARANG siapa keadaannya hari ini lebih baik dari kemarin, dia adalah orang yang beruntung; Barang siapa keadaannya hari ini sama dengan kemarin, dia adalah tertipu. Dan, barang siapa keadaannya hari ini lebih buruk dari kemarin, ia terkutuk.” (HR. Hakim).

Begitu Rasulullah SAW bersabda untuk mengingatkan kita umatnya. Sungguh, ini sebuah peringatan dan petunjuk yang sangat bijak dari seorang utusan Allah yang sangat mulia. Yakni bagaimana seharusnya kita sebagai umatnya bersikap dalam perspektif kehidupan yang terus bergulir ini, yang disebut sebagai waktu.

Syekh Yusuf Qardhawi, ulama besar dunia Islam abad ini, dalam kitabnya Al-Waqtu fi Hayati Muslim menyebutkan ada tiga tabiat waktu. Pertama, cepat berlalu. Waktu berjalan bagaikan awan, lari bagaikan angin, baik waktu suka maupun duka. Siklus kehidupan berputar begitu cepat.

“Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui, Maha Kuasa.” (QS. Ar-rum : 54).

Hidup ini bagaikana bunga, kata Buya Hamka. Mula-mula dia kuncup, kemudian mekar mewangi dan indah dipandang mata, lalu layu dan jatuh ke bumi. Demikian pula kita dari seorang bayi yang lemah meningkat menjadi anak-anak, lalu menjadi remaja dan pemuda yang kuat, gagah serta tampan bagi si laki-laki atau menjadi remaja putri dan pemudi yang cantik. Setelah itu kembali lemah, berubah dan akhirnya mati.

Kedua, mustahil kembali. Ciri lain dari waktu ialah ia telah berlalu, mustahil bisa kembali dan diganti. Setiap detik, menit, jam ataupun hari dan seterusnya, berlalu begitu cepat dan tak pernah kembali. Demikian pula umur kita, tanpa terasa sudah tua dan uzur. Kalau pun kita ingin kembali muda, maka itu hanya imajinasi dan sesuatu yang mustahil.

Ketiga, harta termahal. Karena cepat berlalu, dan jika berlalu ia tak mungkin kembali, maka berarti waktu adalah harta termahal bagi manusia. Rahasia mahalnya itu karena ia merupakan sarana untuk setiap kreativitas dan produktivitas manusia. Waktu adalah modal pokok bagi manusia, baik secara individu maupun masyarakat. Rasulullah SAW bersabda: “Ni’mataani ni’amillah, maghbuunun katsiirun minannaas, ash-shihah wal faragh.” (Ada dua nikmat dari nikmat-nikmat Allah, yang sering terabaikan oleh manusia, yakni sehat dan lapang). 

Begitu Rasulullah SAW mewanti-wanti umatnya tentang pentingnya menjaga dan menghargai kesehatan dan waktu. Kedua hal itu sering terabaikan oleh kita manusia. Ketika kita masih sehat dan punya waktu lapang, misalnya, kita lupa beribadah. Lupa dan malas belajar, membaca Al-Quran, shalat, puasa, bersedekah, dan berbagai amal ibadah lainnya. 

Tapi ketika badan kian melemah dimakan usia dan waktu pun telah sempit, baru kita sadar dan menyesal. Andaikata kita beribadah pun, tentu ibadah kita tidak seindah dan sesempurna bila kita lakukan ketika kita masih sehat dan lapang. Subhanallah, waktu bukanlah uang, emas atau permata. Tapi ia lebih mahal dari benda-benda berharga terebut.

Hasan Al-Banna berkata: “Waktu adalah kehidupan.” Kehidupan manusia tidak lain waktu yang ia lewati dari saat ia dilahirkan sampai meninggal. Siapa pun yang tidak mampu menjaga dan menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya, maka ia akan menyesal, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Bagi pribadi muslim sejati waktu merupakan ladang amal usaha, baik yang hablumminallah yang bersifat vertikal maupun hablumminnas yang bersifat horizontal, baik yang berdimensi kesalihan spiritual maupun kesalihan sosial. “Bartaqwalah kepada Allah di manapun kamu berada dan ikutilah perbuatan buruk yang telah kamu perbuat dengan perbuatan baik, niscaya perbuatan baik tersebut akan menghapusnya dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. At-Tarmidzi).

Pesan Rasullah itu bermakna dalam kondisi dan situasi bagaimana pun umat Islam harus senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Sebab esensi takwa adalah kemampuan memelihara dan menjaga segala yang diperintahkan Allah dan menghindari dari segala yang dilarang-Nya. 

Tiada detik, menit, jam, hari, minggu, bulan dan tahun dalam kehidupan pribadi muslim yang kosong dan tidak diisi dengan amal saleh. Sehingga semua aktivitas dan amal saleh itulah yang di dalam Islam diistilahkan sebagai ibadah. Sebab ibadah menurut para ulama adalah ismun jami’un lima yuhibullahu wayardhahu yakni segala aktivitas yang dicintai dan diridhai Allah swt yang didasari niat ikhlas dan tunduk semata-mata kepada-Nya.

Bagi pribadi muslim sejati setiap denyut nadi dan nafasnya tidak pernah kosong dari amal salih. Tiada waktu yang terbuang percuma bagi seorang hamba Allah yang ikhlas dan tunduk patuh kepada-Nya. Ia senantiasa setiap saat berupaya meningkatkan kualitas ibadahnya, baik yang termanifestasi pada kesalihan spiritualnya maupun kesalihan sosialnya. 

Itu dilakoninya secara konsisten dan istiqamah sampai ia menutup mata, liqaa-I rabbi. Rasullah SAW bersabda: “Khairul a’maal adwamuha wa inqalla” (sebaik-baik amal adalah yang dilakukan secara kontinyu-tetap dan berkesinambungan walaupun sedikit). 

Semoga amal ibadah kita ke depan terus meningkat dan semakin berkualitas. Wallau A’lam!


* Penulis adalah Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Barat Daya.
Referensi : Serambi Indonesia